Sabtu, 22 Agustus 2015

pixar


Siapa yang tidak tahu film Toy Story, Cars, Monsters Inc atau Finding Nemo? Ya, film-film animasi tersebut boleh dibilang telah menggusur animasi tradisional di masa lalu seperti Beauty and The Beast atau Cinderella. 

Pixar adalah perusahaan animasi di balik kesuksesan film-film tersebut. Melalui teknologi grafis tiga dimensi, Pixar melahirkan karya yang mengubah industri animasi dunia. 

Toy Story adalah film durasi penuh pertama yang seluruhnya dibuat dengan teknologi grafis tiga dimensi itu. Sejak Toy Story, Pixar terus meraih sukses dan bahkan saat ini telah menjadi bagian dari Walt Disney Company, dengan para eksekutif Pixar menjadi eksekutif kunci di perusahaan legenda animasi tersebut. 

Jon Negroni, seorang penulis online, terinspirasi dari berbagai film Pixar dan sebuah video komedi di Cracked.com, menyusun sebuah garis waktu yang kemudian disebut sebagai "The Pixar Theory". 

Tentunya, teori ini hanya karang-karangan Negroni (dibantu banyak pengunjung blognya dan pengguna internet lain). Namun tetap saja teori ini menarik untuk dinikmati. 

Inti dari "The Pixar Theory" adalah ini: bahwa semua film Pixar terjadi di satu dunia yang sama.

Artinya, menurut teori itu, semua kejadian dalam film-film Pixar memiliki keterhubungan. Baik film itu menceritakan soal dunia binatang, mobil yang bisa bicara hingga kisah para monster atau superhero. 

Bagaimana bisa? Berikut adalah penjelasan singkatnya: 

Kejadian paling awal dari teori ini dapat dilihat di film Brave. Merida, tokoh utama film itu, menemukan sihir "will-of-the-wisps" yang mengubah ibunya menjadi binatang. Sihir ini menjadi asal-usul binatang yang bisa berpikir dan berbicara layaknya manusia dan kekuatan super manusia. 

Berikutnya adalah film The Incredibles, yang menunjukkan sebagian manusia sudah berevolusi sehingga punya kekuatan super. Namun Buddy, seorang manusia tanpa kekuatan super, menciptakan Omnidroid, sebuah robot dengan kecerdasan buatan dan sumber energi Zero Point Energy.

Gambar: Adegan dari film Toy Story
Sumber: Disney/Pixar 

Dalam Toy Story, benda-benda mulai bisa memanfaatkan kekuatan dari Zero Point Energy. Selain itu, perhatian manusia juga menjadi energi yang membuat mereka hidup. 

Di Toy Story 2, para mainan menemukan efek buruk bagi mereka jika terpisah dari manusia. Namun hal ini justru menimbulkan benih-benih kebencian mainan pada manusia. 

Apa yang terjadi di dunia binatang? Kita bisa melihat pada Finding Nemo, di mana ikan mulai membentuk ciri-ciri kebudayaan (meskipun masih sederhana). Dory, tokoh ikan biru pelupa di Finding Nemo, mulai menunjukkan kecerdasan seperti kemampuan membaca tulisan. 

Kecerdasan para binatang juga terlihat di film Ratatouille. Di mana seekor tikus bisa berkomunikasi non verbal dengan manusia, bahkan tikus itu bisa mengendalikan manusia.

Kembali ke Toy Story, tepatnya pada film Toy Story 3, kita bisa melihat munculnya mainan (benda-benda) yang membenci manusia. Contohnya, boneka beruang Lotso. 

Pada film Up, kita melihat sekilas dampak korporasi BnL yang menggusur pak tua Carl, memaksanya untuk berpetualang dengan rumah plus balon. Di sini juga tampak bagaimana para binatang (anjing) memiliki kecerdasan dan bisa berkomunikasi dengan alat buatan Charles Muntz. 

Apa yang terjadi selanjutnya di Dunia Pixar? Teori ini mengatakan, binatang melakukan pemberontakan pada manusia yang dianggap melakukan polusi, merusak bumi dan memperbudak mereka. 

Perang antara binatang dan manusia pun terjadi. Kemenangan diraih pihak manusia yang didukung oleh mesin, lewat korporasi BnL. 

Indikasi perang dan kemenangan manusia + mesin ini bisa dilihat pada Wall-E, yang menunjukkan bagaiman korporasi BnL setelah menguasai dunia kemudian mengirim manusia keluar dari bumi lewat kapal Axiom.

Gambar: Adegan dari film Wall E
Sumber: Disney/Pixar 

Sedangkan di bumi, para mesin menguasai dunia seperti yang bisa dilihat pada film Cars, Cars 2 dan Planes. 

Kembali ke Wall-E, film itu juga menunjukkan bagaimana manusia kembali ke bumi dengan bantuan si robot pembersih bernama Wall-E. 

Salah satu yang dibawa Wall-E adalah tanaman yang tumbuh di dalam sepatu bot. Di film A Bug's Life tampak bahwa tanaman itu tumbuh menjadi pohon yang kemudian jadi tempat tinggal para semut. 

Di jaman ini para serangga memiliki kehidupan yang meniru manusia. Mereka juga tidak mengkhawatirkan manusia karena jumlahnya masih sedikit. 

Ratusan tahun kemudian, evolusi mengubah penghuni bumi menjadi para monster. Hal ini bisa dilihat pada film Monsters University, di mana para monster sudah mengambil alih dunia. 

Di film itu dan di Monsters Inc, tampak bahwa para Monsters memanfaatkan manusia sebagai sumber energi, serupa dengan yang dilakukan para mainan di rangkaian film Toy Story. 

Lalu, apa makna pintu-pintu antara dunia monster dan manusia? Dalam teori ini, pintu-pintu tersebut sebenarnya adalah pintu perjalanan waktu, bukan antar dimensi. 

Monster-monster itu mundur ke masa di mana manusia masih menguasai dunia. Mungkin ribuan tahun sebelum para monster berkuasa. 

Menariknya, di Monsters Inc., Sully bertemu dan menjalin hubungan baik dengan anak manusia bernama Boo. Apa yang terjadi pada Boo kemudian?

Gambar: Adegan dari film Monsters Inc.
Sumber: Disney/Pixar

Teori itu menyebutkan, Boo akhirnya berusaha untuk mencari Sully. Ia mempelajari sihir dan berusaha memanfaatkan pintu untuk melakukan perjalanan antar waktu. 

Boo akhirnya semakin tua, dan dalam salah satu perjalanannya ia sampai ke Skotlandia abad 14. Di mana ia, dianggap sebagai penyihir, kemudian bertemu Merida, yang kemudian menyihir ibunya menjadi beruang (lihat film Brave dan bagian awal penjelasan teori ini di atas). 

Maka, berdasarkan teori ini, seluruh film Pixar berada dalam satu lingkaran waktu yang sama. 

Situs PixarTheory.com menyajikan teori ini dalam kemasan yang menarik, disertai "bukti-bukti" berupa adegan dari filmnya. 

Selain itu, blog pribadi Jon Negroni menjadi sumber utama dari teori ini dan memaparkan penjelasan yang lebih rinci tentang teori ini.

Meskipun hanya sebatas teori, tetap menarik untuk diikuti. Apalagi sambil melihat bukti-buktinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar